Tuesday, May 30, 2017

Jengkol Khasiat Anti Kanker



Pembaca yang budiman, khususnya para ibu maupun remaja putri yang tengah konsen sebagai calon ibu rumah tangga, seperti kita ketahui bahwa seiring pesatnya perkembangan zaman dan perubahan pada wajah dunia, maka itu akan sebanding dengan hadirnya aneka masalah serius dan berat, yang salah satunya adalah masalah kesehatan manusia. Hal yang wajar sebagai dampak dari polusi yang dihasilkan.

Maka beberapa tahun belakangan ini kita dapati makin banyak orang yang harus pergi ke dokter untuk berobat lantaran dihinggapi suatu penyakit yang cukup serius seperti diabetes, jantung, gagal ginjal, kanker dan lain sebagainya. Sialnya lagi, penyakit-penyakit serius tersebut saat ini bukan cuma di derita oleh orang-orang berusia lanjut, namun juga banyak diderita oleh kaum anak, remaja dan dewasa.

Kesehatan itu jelas mahal harganya. Mengapa demikian? Karena kalau kita sakit atau sampai dirawat di rumah sakit tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Maka tidak salah bila ada pepatah yang populer di tengah kita yaitu “Mencegah Adalah Lebih Baik dari pada Mengobati” Artinya, mengantisipasi timbulnya penyakit jauh lebih baik dari pada mengurus penyakit yang sudah datang terlebih dahulu.

Bagaimana mengantisipasi atau mencegah datangnya penyakit? Di antaranya selain dengan berolah raga, selalu berpikiran positip dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan, makan yang teratur dan bergizi sehat adalah cara yang paling tepat.

Dan siapa bilang sumber makanan bergizi sehat itu identik dengan harga mahal? Tidak selalu begitu kok. Masih banyak sumber makanan berprotein tinggi yang masih terjangkau dengan isi kantong kita. Jangan apriori dulu ya pembaca…

Kembali ke masalah pencegahan pada penyakit-penyakit serius yang tersebut diatas, di bawah ini penulis susun daftar sayur-sayuran yang meski nama dan tampangnya terkesan kampungan namun punya khasiat jagoan yang bisa diandalkan sebagai anti kanker dan anti penyakit berat lainnya. Check it out :
1. Daun kelor, nama latinnya adalah Mohinga Oelivera, sayuran asli Indonesia namun telah populer faedahnya hingga ke mancanegara. Di Eropa dan Amerika bahkan sedang happening, mereka menyebutnya “Miracle Tree”.
Kandungan vitamin dan mineralnya adalah tertinggi diantara buah atau sayuran. Dimana kadar vitamin C-nya 6 kali lebih banyak dari buah jeruk. Vitamin A, 4 kali lebih banyak dari wortel. Protein 2 kalinya kedelai. Kalsium 4 kali lebih besar dibanding susu. Dan masih banyak lagi manfaat menakjubkan lainnya.
Menurut Prof. Rudy Purwanto dari Institut Pertanian Bogor, daun kelor merupakan tanaman yang juga istimewa untuk obat berbagai penyakit seperti : kanker, jantung, diabetes, kolesterol, asam urat serta penyakit degeneratif lainnya. Pantaslah oleh badan kesehatan dunia, daun kelor dikatakan sebagai daun ajaib.

2. Jengkol, merupakan tumbuhan khas asal Asia Tenggara. Pada belasan tahun yang lalu, buah yang bisa diolah menjadi lauk lezat ini hanya dipandang sebelah mata. Tidak lain karena nama dan bentuknya yang tidak moderen alias kampungan. Orang-orang betawi pinggiran bahkan bisa mengkonsumsi jengkol mentah sebagai lalapan. Dikatakan bisa karena rasa jengkol yang masih mentah sesungguhnya tidak enak di lidah dan amat bau dimulut. Para pemakan jengkol dekade tahun delapan puluhan dan sembilan puluhan sering kena bully sebagai penebar bau mulut maupun bau di toilet. Tak heran bila sebagian besar penikmat jengkol harus sembunyi-sembunyi saat menyantapnya.
Namun siapa sangka belakangan, menurut penelitian dari Institut Pencegahan Kanker, jengkol menduduki ranting tertinggi sebagai sayuran anti kangker, yaitu hingga 99,8 %!

Jengkol setelah berujud jadi aneka lauk memang terbukti lezat dan lantas jadi makanan favorit banyak orang apalagi jika diketahui manfaatnya lebih besar dari pada daging ayam. Tidak lah heran jika akibat dari banyaknya permintaan, akan mengurangi ketersediaan dan pasokan. Minimnya pasokan tentu membuat harga jadi melambung bukan? Menurut informasi, harga jengkol di Pasar Induk Kramat Jati saat ini sudah mencapai sembilan puluh ribu rupiah perkilogram. Itu pun komoditinya tidak banyak.

3. Ubi jalar atau ketela rambat. Institut Pencegahan Kanker merilis bahwa ubi jalar yang konsumsi dalam keadaan dimasak jadi anti kanker sebesar 98,7 % dan yang masih mentah 94,4 %.
Selain jengkol dan ubi, Institut Pencegahan Kanker juga merilis beberapa bahan makanan / sayuran sebagai anti kanker lengkap dengan prosentasenya, yaitu : Asparagus 93.9 %, Brokoli 92,8%, Kubis/Kol 91,4%, Kembang Kol 90,8 %, Seledri 83,7 %, Terong 74 %, Paprika 55,5 %, Wortel 46,5 %, Mustard 32,9 % (rempah-rempah dari biji tanaman sesawi yang dihaluskan), dan Tomat 23,8 %.

Nah pembaca yang bijak, serta para ibu dan remaja putri, mari kita selalu menjaga kesehatan dengan memaksimalkan sumber makanan yang sudah akrab dan tersedia banyak di sekitar kita. Bahkan kalau bisa, kita tanam sendiri saja sayuran maupun sumber-sumber makanan itu supaya kantong keluarga tidak terlalu bolong.

No comments:

Post a Comment