Pembaca yang budiman, khususnya
para ibu maupun remaja putri yang tengah konsen sebagai calon ibu rumah
tangga, seperti kita ketahui bahwa seiring pesatnya perkembangan zaman
dan perubahan pada wajah dunia, maka itu akan sebanding dengan hadirnya
aneka masalah serius dan berat, yang salah satunya adalah masalah
kesehatan manusia. Hal yang wajar sebagai dampak dari polusi yang
dihasilkan.
Kesehatan itu jelas mahal harganya.
Mengapa demikian? Karena kalau kita sakit atau sampai dirawat di rumah
sakit tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Maka tidak salah
bila ada pepatah yang populer di tengah kita yaitu “Mencegah Adalah
Lebih Baik dari pada Mengobati” Artinya, mengantisipasi timbulnya
penyakit jauh lebih baik dari pada mengurus penyakit yang sudah datang
terlebih dahulu.
Bagaimana mengantisipasi atau mencegah
datangnya penyakit? Di antaranya selain dengan berolah raga, selalu
berpikiran positip dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan, makan
yang teratur dan bergizi sehat adalah cara yang paling tepat.
Dan siapa bilang sumber makanan bergizi
sehat itu identik dengan harga mahal? Tidak selalu begitu kok. Masih
banyak sumber makanan berprotein tinggi yang masih terjangkau dengan isi
kantong kita. Jangan apriori dulu ya pembaca…
Kembali ke masalah pencegahan pada
penyakit-penyakit serius yang tersebut diatas, di bawah ini penulis
susun daftar sayur-sayuran yang meski nama dan tampangnya terkesan
kampungan namun punya khasiat jagoan yang bisa diandalkan sebagai anti
kanker dan anti penyakit berat lainnya. Check it out :
1. Daun kelor, nama latinnya adalah
Mohinga Oelivera, sayuran asli Indonesia namun telah populer faedahnya
hingga ke mancanegara. Di Eropa dan Amerika bahkan sedang happening,
mereka menyebutnya “Miracle Tree”.
Kandungan vitamin dan mineralnya adalah
tertinggi diantara buah atau sayuran. Dimana kadar vitamin C-nya 6 kali
lebih banyak dari buah jeruk. Vitamin A, 4 kali lebih banyak dari
wortel. Protein 2 kalinya kedelai. Kalsium 4 kali lebih besar dibanding
susu. Dan masih banyak lagi manfaat menakjubkan lainnya.
Menurut Prof. Rudy Purwanto dari Institut
Pertanian Bogor, daun kelor merupakan tanaman yang juga istimewa untuk
obat berbagai penyakit seperti : kanker, jantung, diabetes, kolesterol,
asam urat serta penyakit degeneratif lainnya. Pantaslah oleh badan
kesehatan dunia, daun kelor dikatakan sebagai daun ajaib.
2. Jengkol, merupakan tumbuhan khas asal
Asia Tenggara. Pada belasan tahun yang lalu, buah yang bisa diolah
menjadi lauk lezat ini hanya dipandang sebelah mata. Tidak lain karena
nama dan bentuknya yang tidak moderen alias kampungan. Orang-orang
betawi pinggiran bahkan bisa mengkonsumsi jengkol mentah sebagai
lalapan. Dikatakan bisa karena rasa jengkol yang masih mentah
sesungguhnya tidak enak di lidah dan amat bau dimulut. Para pemakan
jengkol dekade tahun delapan puluhan dan sembilan puluhan sering kena
bully sebagai penebar bau mulut maupun bau di toilet. Tak heran bila
sebagian besar penikmat jengkol harus sembunyi-sembunyi saat
menyantapnya.
Namun siapa sangka belakangan, menurut
penelitian dari Institut Pencegahan Kanker, jengkol menduduki ranting
tertinggi sebagai sayuran anti kangker, yaitu hingga 99,8 %!
Jengkol setelah berujud jadi aneka lauk
memang terbukti lezat dan lantas jadi makanan favorit banyak orang
apalagi jika diketahui manfaatnya lebih besar dari pada daging ayam.
Tidak lah heran jika akibat dari banyaknya permintaan, akan mengurangi
ketersediaan dan pasokan. Minimnya pasokan tentu membuat harga jadi
melambung bukan? Menurut informasi, harga jengkol di Pasar Induk Kramat
Jati saat ini sudah mencapai sembilan puluh ribu rupiah perkilogram. Itu
pun komoditinya tidak banyak.
3. Ubi jalar atau ketela rambat. Institut
Pencegahan Kanker merilis bahwa ubi jalar yang konsumsi dalam keadaan
dimasak jadi anti kanker sebesar 98,7 % dan yang masih mentah 94,4 %.
Selain jengkol dan ubi, Institut
Pencegahan Kanker juga merilis beberapa bahan makanan / sayuran sebagai
anti kanker lengkap dengan prosentasenya, yaitu : Asparagus 93.9 %,
Brokoli 92,8%, Kubis/Kol 91,4%, Kembang Kol 90,8 %, Seledri 83,7 %,
Terong 74 %, Paprika 55,5 %, Wortel 46,5 %, Mustard 32,9 %
(rempah-rempah dari biji tanaman sesawi yang dihaluskan), dan Tomat 23,8
%.
Nah pembaca yang bijak, serta para ibu dan remaja putri, mari kita selalu menjaga kesehatan dengan memaksimalkan sumber makanan yang sudah akrab dan tersedia banyak di sekitar kita. Bahkan kalau bisa, kita tanam sendiri saja sayuran maupun sumber-sumber makanan itu supaya kantong keluarga tidak terlalu bolong.
No comments:
Post a Comment